Setiap hari kita hidup dalam berkat anugerah Tuhan. Berkat tersebut berupa berkat rohani, berkat jasmani, dan berkat materi. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang hidup tanpa menerima berkat sebab Allah sangat mengasihi kita. Sekalipun kita peroleh setiap hari, namun berkat Tuhan tersebut tidak pernah habis dan selalu mengalir untuk kita. Jika demikian, apa yang kita lakukan sebagai sang penerima berkat? Apakah kita akan terus mengumpulkan berkat itu dan menyimpannya untuk diri kita sendiri?
Dalam ayat firman hari ini dikatakan, "Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu." Dalam hal ini, kita sebagai anak-anak Tuhan digambarkan sebagai penabur. Jadi, dalam setiap berkat yang kita terima, terdapat dua unsur di dalamnya, Tuhan menyediakan benih bagi penabur dan juga roti untuk dimakan. Artinya, Tuhan menyediakan benih untuk diusahakan agar berbuah, tetapi Tuhan juga memperhatikan kebutuhan kita, yaitu roti untuk dinikmati. Maka dari itu, berkat yang ada tidak semata dinikmati untuk diri kita sendiri, melainkan juga dikelola untuk menghasilkan lebih banyak lagi agar bisa dibagi kepada orang lain yang membutuhkan. Lihat bagaimana Paulus menghidupi hal ini dan mengajak kita untuk mempraktikkannya. Saat kita bermurah hati membagikan berkat Tuhan, Ia tidak pernah lalai dalam memelihara dan memperhatikan kebutuhan kita. Tuhan yang memberi benih berkat dan melipatgandakannya bagi kita, pastilah memiliki tujuan agar kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. [SF&RS]