Setiap harinya kita memiliki 60.000 pikiran, dan 3/4 di antaranya negatif, apalagi saat kita mengalami kesulitan, situasi yang menyakitkan, kegagalan, dan hal-hal buruk lainnya. Kita tidak ingin merasa sedih, tetapi tanpa dapat kita kendalikan, pikiran kita dipenuhi oleh hal-hal yang membuat kita sedih. Kita tidak ingin merasa kecil hati, tetapi pikiran kita membuat hati kita berat. Pikiran kita memiliki kekuatan dan mempengaruhi bagaimana kita menjalani hidup kita, mengendalikan kata-kata dan tindakan, perasaan dan emosi - bahkan kedamaian dan kebahagiaan kita. Ketika kekecewaan menghancurkan mimpi kita, ketika orang menyakiti atau membuat kita marah, atau ketika masalah tampak membebani, kita mudah terjebak dalam arus pemikiran negatif. Ketika pikiran kita negatif, emosi kita menjadi negatif, dan pada akhirnya, kita berpandangan hidup negatif secara keseluruhan.
Saat kita sedih atau putus asa, kita perlu menginventarisasi pikiran kita. Kita harus secara sadar mengubah pikiran kita karena seringkali kita terlalu berfokus pada apa yang buruk. Rasul Paulus menasihati kita dalam Filipi 4:8, agar kita memikirkan tentang hal-hal yang benar, mulia, adil, suci sedap didengar, disebut kebajikan, dan patut dipuji. Kita harus melawan pikiran negatif, dan mengingatkan diri kita bahwa kita memiliki pikiran Kristus. Ketika kita menyelaraskan pikiran kita dengan Tuhan, damai sejahtera-Nya, yang melampaui semua pengertian, akan menjaga hati dan pikiran kita melalui Kristus Yesus. Setiap kali pikiran negatif muncul di benak kita, segera alihkan dengan doa ucapan syukur dan minta kekuatan dari Tuhan. Lawan pikiran negatif dengan janji Tuhan yang kita ambil dari firman Tuhan, dan nyanyikan lagu pujian kepada Tuhan. Ketika kita dengan sengaja mengubah pikiran kita, hidup kita juga akan berubah. [EH]