Kita pasti pernah mengalami kebaikan dan kemurahan Tuhan dalam hidup, seperti mengalami mukjizat kesembuhan dari suatu penyakit, tetap dapat bertahan hidup sekalipun dalam kondisi yang sulit, dan bahkan mengalami penyertaan, penghiburan serta pemulihan dari Tuhan di saat kita bersedih dan patah hati. Lalu apa yang kita lakukan setelah kita mengalami dan menerima semuanya itu? Apakah kita sebatas menjalani hidup seperti biasa, berdoa, dan mengucap syukur kepada Tuhan?
Alkitab memberikan satu fakta mengenai tujuan dari mukjizat, bahwa ternyata mukjizat berperan penting untuk melengkapi kesaksian kita. Dalam Ibrani 2:4 dikatakan bahwa Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus. Mukjizat dan kuasa Tuhan yang dinyatakan dalam hidup kita tidak terjadi secara cuma-cuma, hal-hal tersebut terjadi untuk menjadi alat pendukung bagi kesaksian yang nyata dan terbukti bagi pekerjaan Allah dalam hidup manusia. Kita dikuatkan, dihibur, dan mengalami beribu kebaikan dari Tuhan bukan untuk kita nikmati sendiri, tetapi juga agar kita dapat menguatkan orang lain melalui kesaksian kita dan menjadi alat kemuliaan bagi Tuhan. Sebab "Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah." [SS]