Hubungan yang dekat diukur dari seberapa sering Anda bertemu, berbicara, dan menghabiskan waktu dengan orang tersebut. Coba Anda bayangkan sahabat Anda atau orang yang dekat dengan Anda. Kedekatan ini dapat dikarenakan sering menghabiskan waktu saat di sekolah, kuliah, atau tempat kerja. Anda mungkin pernah menginap di rumahnya untuk bermain. Anda mungkin bahkan pernah berlibur sampai ke luar negeri dengan mereka. Tetapi, belum tentu Anda tinggal bersama dengan mereka.
Kita pun sudah memahami bahwa kita memiliki hubungan yang dekat dengan Allah kita, tapi Roh Kudus memiliki tempat tersendiri, yaitu di dalam kita. Roh Kudus tidak hanya dekat dengan kita, tetapi Ia tinggal di dalam kita. 1 Korintus 3:16 berkata, "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?" Jika pada Perjanjian Lama, kita harus memasuki Ruang Mahakudus untuk menghampiri Allah (itupun hanya Imam yang bisa melakukannya), maka sekarang kondisinya sudah dibalik sedemikian rupa. Kita tidak hanya bisa menghampiri Allah, tapi bahkan tubuh kita sudah dijadikan vessel atau wadah tempat tinggal dari Roh Kudus. Apa yang bisa kita petik setelah mengetahui ini? Pertama, kita harus menjaga kekudusan tubuh kita. Melakukan hal tidak kudus dengan tubuh kita adalah dosa dan mempermalukan vessel dari tempat tinggal Roh Allah. Contohnya, kita akan merasa tidak nyaman kalau melihat ada gereja yang menjadikan ruang ibadahnya untuk kelab malam ketika tidak dipakai ibadah, karena ruang ibadah seharusnya menjadi ruangan kudus, dan tidak dipakai untuk aktivitas seperti itu. Kedua, Roh Kudus bisa berbicara kepada kita di dalam hati kita. Jangan "mendiamkan" Roh Kudus kalau Ia sedang menegur Anda, atau berbicara lewat suara hati nurani Anda. Jangan kaget kalau ada ayat-ayat firman Tuhan yang muncul di dalam pikiran Anda di masa sulit atau tiba-tiba ada pernyataan Tuhan yang menguatkan Anda, itu semua adalah kerja dari Roh Kudus. Jadi, jangan pernah kebingungan mencari Roh Kudus, karena Ia begitu dekat dengan Anda, dan Ia tinggal di dalam Anda. You are the vessel of the Spirit. [JA]