Untuk mencukupkan kebutuhan pokok manusia seperti sandang, pangan, papan, kita perlu pergi ke pusat perbelanjaan. Di pusat perbelanjaan, begitu banyak toko yang menarik perhatian sehingga orang akan memilih-milih toko yang mempunyai bahan termurah dan berkualitas. Saat beberapa orang telah menentukan toko yang menurut mereka adalah yang terbaik, suatu saat mereka merasa tidak puas dengan toko tersebut karena ternyata ada toko lain yang menurut mereka lebih murah dan berkualitas. Ini adalah salah satu strategi pasar yang dapat mempengaruhi konsumen agar meninggalkan toko sebelumnya dan memilih toko yang lain.
Hal ini tidak dapat diterapkan dalam suatu hubungan pada tahap pendekatan atau pacaran. Kita membuka mata lebar-lebar untuk menentukan pasangan yang kita anggap sesuai dengan tipe kita. Pendekatan atau pacaran merupakan proses awal untuk mematangkan komitmen, menerima dan menghargai pasangan apa adanya, yang perlu terus dibina, dibangun, dan dijaga agar semakin bertumbuh untuk persiapan menuju gerbang pernikahan. Setelah sobat muda berkomitmen untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius, kamu tidak boleh lagi "cek toko sebelah". Mungkin setelah berhubungan cukup lama, pasangan kita terlihat memiliki banyak kekurangan, dan pastinya akan selalu ada orang yang lebih tampan atau cantik, terlihat menarik dan sebagainya. Inilah strategi licik si Iblis, yang membuat kita tidak puas dengan satu pasangan, sehingga kita mencari atau mengingini seorang lainnya. Jika ternyata hubungan pacaran yang kita jalani sekarang memang banyak ketidakcocokkan, seharusnya diakhiri dulu sebelum memulai hubungan yang baru dengan orang lain. Jika sobat muda belum bisa membuktikan kesetiaan, jangan sekali-kali mengikatkan diri ke dalam suatu hubungan. Melalui renungan ini, kita diajar membangun kesetiaan satu sama lain, seperti kita setia kepada satu-satunya Tuhan kita, Yesus Kristus. [IR]