Kesepian adalah emosi kompleks yang tidak menyenangkan. Penyebab kesepian bervariasi dan meliputi faktor sosial, mental, emosional dan fisik. Dengan demikian, kesepian bisa dirasakan bahkan saat dikelilingi oleh banyak orang. Perlman dan Peplau, dalam bukunya yang berjudul Loneliness: A Sourcebook of Current Theory, Research, and Therapy melakukan penelitian yang mengungkapkan bahwa kesepian terjadi di seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam perkawinan, hubungan, keluarga, para veteran, dan mereka yang memiliki karier yang sukses. Howard Hughes, misalnya, adalah salah satu orang terkaya di dunia pada masanya. Hughes hidup menyendiri di akhir hidupnya disebabkan oleh gangguan obsesif-kompulsif.
Tuhan memberikan jawaban atas kesepian yang dialami Adam melalui penciptaan Hawa. Tuhan menjadikan Hawa sebagai pendamping Adam yang sepadan, karena Tuhan menganggap tidaklah baik jika manusia hidup sendirian (And the LORD God said, "[It is] not good that man should be alone; I will make him a helper comparable to him." (Kejadian 2:18 KJV)). Ini berarti Tuhan tidak pernah menginginkan kita untuk hidup kesepian. Ia bahkan memberikan Roh Kudus agar kita memiliki Penolong dan Pembimbing dalam menentukan langkah kita menuju kehidupan kekal. Lihatlah saat Daud mengalami kesendirian, ketika dirinya diperhadapkan dengan masalah, ia berkata, "Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab aku sebatang kara dan tertindas." Daud tahu bahwa Tuhan tidak pernah terlalu jauh untuk terus menyertainya. Bagi Anda yang saat ini sedang mengalami rasa kesepian, ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya. Selain dari keyakinan iman tersebut, untuk melawan rasa kesepian, Rick Warren memberikan satu kunci, yaitu: Anda harus memberikan empati atas kebutuhan orang lain. Jangan fokus kepada diri sendiri, tapi juga fokus kepada orang lain dengan cara menolong dan membantu orang lain. Dengan begitu, Anda akan merasa hidup lebih berarti dan berharga bagi orang lain. [LS]