JANGAN SAMPAI POST-POWER SYNDROME

Selasa,02 April 2019

BACAAN ALKITAB HARI INI

Yohanes 3:22-30

BACAAN NDC BIBLE STUDY

Yosua 10

AYAT HAFALAN

Yohanes 3:27

RENUNGAN INSPIRASI

George W. Bush, presiden ke-43 AS, meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari 2009 setelah menjabat dua periode. Dalam wawancaranya kepada Texas Monthly, Bush mengungkapkan apa yang dilakukannya saat bangun pagi pada hari pertama sebagai warga biasa di kediamannya sendiri, ia minum kopi sambil membaca koran. Setelah tidak menjadi presiden, Bush bahkan tak tertarik sama sekali dengan dunia politik, seperti yang diungkapkan James Glassman, mantan Direktur Institut George W. Bush. Bush kini sering menggelar pesta barbekyu bersama tetangga, main golf, dan mengendarai sepeda gunung. Sesekali ia pergi ke Afrika, di mana ia mendirikan yayasan untuk merenovasi rumah sakit dan mengembangkan program dalam memerangi kanker serviks. Pendek kata, Bush tidak mengalami apa yang disebut sebagai Post-Power Syndrome setelah kembali menjadi warga biasa. Gejala Post-Power Syndrome (PPS) dapat menimpa siapa saja yang memasuki masa pensiun, atau tidak lagi aktif di dunia kerja atau pelayanan. PPS biasanya terjadi ketika orang tersebut tidak mempersiapkan diri ketika segala atribut yang melekat pada dirinya harus dilepas, seperti jabatan, kekuasaan, dan karier. Salah satu kunci mengatasi PPS adalah memahami posisi pekerjaan atau pelayanan dalam hidup kita. Kita dapat meneladani Yohanes Pembaptis dalam memaknai pelayanannya. Para muridnya mendesak Yohanes untuk mengambil suatu tindakan karena menurut mereka "pelayanan dan popularitas" Yohanes Pembaptis mulai merosot oleh kehadiran dan pelayanan Yesus (Yohanes 3:25-26). Meskipun didesak, Yohanes meresponsnya dengan benar. Ia tidak terpancing untuk menganggap Yesus sebagai saingan. Ia mengerti benar posisinya sebagai "sahabat mempelai laki-laki" dan tujuan pelayanannya. Hidupnya bukan ditakar dari pelayanannya, melainkan dari hubungannya dengan Yesus. Begitupun dengan kita. Makna kehidupan ini bukan dari kekuasaan, jabatan, dan karier, melainkan dari hubungan kita dengan Tuhan.

REFLEKSI DIRI

1. Apakah Anda salah satu orang yang pernah/sedang mengalami
Post-Power Syndrome?
2. Renungkanlah apa sebenarnya tujuan akhir dari hidup Anda?
Apakah hanya sekedar jabatan/karier/kekuasaan?

POKOK DOA

Bapa di Sorga, sadarkan aku bahwa tujuan hidup ini adalah Engkau. Berilah aku hati yang selalu tertuju pada-Mu. Biarlah aku berjalan tidak dengan kekuatanku sendiri dan selalu mengandalkan-Mu, sehingga aku tidak perlu takut akan hari esok. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

YANG HARUS DILAKUKAN

Fokuskan pikiran Anda kepada Tuhan. Jangan andalkan kekuatan Anda sendiri. Jika Anda dalam masa-masa post-power syndrome, berdoalah pada Tuhan dan lakukan hal-hal positif agar Anda terhindar dari perasaan kehilangan sesuatu yang pernah Anda miliki.

HIKMAT HARI INI

Hidup kita bukan ditakar dari pelayanan, melainkan dari hubungan kita dengan Yesus
©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com