Berbicara soal pengampunan, rasanya tidak akan pernah habis. Hampir setiap hari kita diperhadapkan dengan sebuah kejadian yang membutuhkan pengampunan. Walau terkadang berat, namun mengampuni adalah sebuah perintah Tuhan yang harus dijalankan, seperti yang dilakukan oleh Jackson bersama dua temannya yang dipenjarakan akibat dituduh membunuh. Tahun 1975, seorang anak bernama Eddie Vernon memberikan kesaksian palsu terhadap Jackson dan temannya yang membuat mereka mendekam dalam penjara. Eddie yang telah tumbuh dewasa terus dihantui rasa bersalah dan mengakui dosanya di hadapan pendeta. Ia berhasil diyakinkan untuk mengatakan yang sebenarnya. Jackson dan temannya pun dibebaskan setelah menjalani hukuman penjara selama 39 tahun. Yang lebih mengharukan adalah saat Jackson menemui Eddie, ia memeluknya dan berkata, "Tidak apa-apa, kita berdua adalah korban dalam kejadian itu. Aku memaafkanmu dan kukatakan hal ini secara pribadi." Sungguh luar biasa, sekalipun Eddie telah "menghancurkan" hidupnya namun ia tetap memberi maaf dan pengampunan.
Mengampuni bukanlah suatu perasaan tetapi sebuah keputusan. Mengampuni berarti mempraktikkan kuasa pengampunan yang telah kita terima dari Tuhan, dan melepaskannya kepada orang lain. Dengan jelas, firman Tuhan mengatakan bahwa kita harus mengampuni walau disakiti berkali-kali. Ini bukan perkara yang gampang. Namun, itulah yang dilakukan Tuhan kepada kita. Dia terus mengampuni kita meski kita sering berbuat salah. Oleh karena itu, jika hari ini ada seseorang yang membutuhkan pengampunan Anda, lepaskanlah pengampunan itu. Jika Anda tidak sanggup, berdoalah dan mintalah Roh Kudus untuk memampukan Anda. Sebab saat kita melepaskan pengampunan kepada orang lain, sesungguhnya kita pun dipulihkan oleh Tuhan dan pihak yang menerima manfaat terbesar dari pengampunan adalah pihak yang melepaskannya. (EK)