Kisah tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir, tentu tidak asing lagi bagi kita. Namun, bila kita memperhatikan kisah itu dengan teliti, ada hal menarik dari perkataan Firaun kepada Musa saat itu, tepatnya saat Allah menurunkan tulah yang keempat. Sejak semula, Firaun bersikeras tidak mengizinkan bangsa Israel beribadah dan mempersembahkan korban kepada Tuhan, apalagi pergi dari negerinya. Namun, katanya kepada Musa, "Pergilah, persembahkanlah korban kepada Allahmu di negeri ini." (Keluaran 8:25). Tetapi Musa tetap menolak, sehingga Firaun kembali berkata, "Baik, aku akan membiarkan kamu pergi untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di padang gurun; hanya janganlah kamu pergi terlalu jauh" (Keluaran 8:28). Ini menarik! Membebaskan tapi tidak ingin membebaskan. Firaun memang membebaskan bangsa Israel untuk beribadah kepada Tuhan, tetapi tidak ingin membebaskan mereka dari tangannya.
Hal yang sama pun nyatanya dilakukan oleh iblis kepada orang percaya. Ia tidak ingin membiarkan kita benar-benar terbebas dari "tanah Mesir" untuk menikmati kehidupan yang indah bersama Tuhan. Di satu sisi, iblis mengizinkan kita beribadah kepada Tuhan, tetapi di sisi lain, tidak mau kita meninggalkan kehidupan dan kebiasaan lama kita yang berdosa. Ia berusaha tetap mengikat kita dengan kenikmatan-kenikmatan dunia. Karena sesungguhnya bukan masalah bagi iblis ketika kita beribadah kepada Tuhan. Yang menjadi masalah bagi iblis adalah saat hati kita berbalik dari dosa dan mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh. Ada banyak anak Tuhan yang mengalami hal ini, walaupun aktif melayani Tuhan, beribadah, namun hidupnya masih terikat oleh dosa. Kita percaya bahwa pengorbanan Yesus di atas kayu salib telah memerdekakan orang percaya dari segala ikatan dosa dan kutuk. Masalahnya, adakah kita sungguh-sungguh percaya dan mengimani hal itu, serta menjauhkan diri kita dari godaan dan pencobaan dosa? Sebagai orang yang telah dimerdekakan oleh Kristus, marilah kita sungguh-sungguh meninggalkan kebiasaan-kebiasaan dosa yang mengikat kita. Ambillah langkah iman dan minta Roh Kudus memimpin dan memampukan Anda.