"Mengiring-Mu seumur hidupku, masuk dalam rencana-Mu Bapa, pikiranku kehendakku, kuserahkan pada-Mu. Harapanku hanya di dalam-Mu, ku kan teguh bersama-Mu Tuhan, jadikanku bejana-Mu, untuk memuliakan-Mu." Lagu ini adalah lirik dari sebuah lagu rohani yang sering dinyanyikan oleh banyak anak Tuhan. Namun pertanyaannya, apakah kita mau sungguh-sungguh taat untuk menyerahkan kehendak dan pikiran kita untuk dibentuk oleh Tuhan?
Dalam bagian Firman Tuhan yang kita baca hari ini, kita menemukan bagaimana Yeremia diperintahkan Tuhan untuk pergi ke rumah tukang periuk dan melihat proses pembuatan bejana. Di tempat itu Yeremia melihat bagaimana tukang periuk mengambil tanah liat dan membentuknya sedemikian rupa sampai menghasilkan bejana yang indah. Tanah liat yang tidak berharga dibentuk menjadi bejana indah yang bernilai. Ketika bentuk tanah liat tidak sesuai dengan keinginan si tukang periuk, maka dia mengulangi kembali proses pembentukan itu hingga terbentuklah bejana seperti yang dikehendakinya. Hidup orang percaya seperti tanah liat yang diambil dan dibentuk oleh Tuhan menjadi sebuah bejana yang bernilai tinggi. Tak peduli apa pun latar belakang atau seperti apa pandangan orang tentang kita, satu hal yang pasti bahwa Allah telah menyiapkan rencana yang indah bagi kita. Namun, ada satu hal penting yang perlu kita perhatikan, yaitu kita harus belajar mencintai dan taat menjalani prosesnya. Banyak orang yang tidak menyukai bagian ini. Ketika Tuhan ingin membentuk karakter kita, Dia bisa saja mengizinkan masalah dan tantangan menghampiri hidup Anda. Bila Anda tidak mau menjalani prosesnya, maka Allah tidak dapat membentuk hidup Anda dan menjadikannya bejana yang indah. Apabila ada di antara kita yang masih ingin menyerah saat mengalami berbagai kesulitan hidup, bertahanlah. Mohon kekuatan dari Tuhan dan bersabarlah menjalani proses pembentukan yang sedang dilakukan Tuhan. Percayalah, Anda berada di tangan yang tepat. (FD)