Pada tahun 2016, nama Joshua Coombers pernah ramai dibicarakan hampir di seluruh stasiun berita dunia. Media Inggris, BBC, memberitakan dirinya sebagai "The Hairdresser for the Homeless" (Penata rambut untuk para tunawisma). Joshua berprofesi sebagai penata rambut di kota London. Dia meluangkan sebagian waktunya setiap hari untuk mencari dan memotong rambut tunawisma yang berpenampilan semerawut. Joshua biasanya memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada tunawisma yang ditemuinya, kemudian atas persetujuan orang tersebut, dipangkasnyalah rambut mereka. Joshua tidak pernah menarik bayaran sepeser pun. Dia beralasan bahwa dia hanya ingin berbagi kebaikan kepada para tunawisma lewat keahliannya memangkas rambut. Setiap kali Joshua selesai merapikan rambut, tidak jarang ada yang sampai menangis tatkala memandangi wajahnya sendiri di cermin. Ada juga yang tersenyum sambil memeluk Joshua sambil berterima kasih atas kebaikan hatinya.
Di dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Paulus menasihati agar jemaat Tuhan tidak jemu-jemu berbuat baik. Dalam setiap kesempatan yang ada di dalam segala hal, kita harus melakukan kebaikan bagi sesama. Perbuatan baik yang kita lakukan ibarat benih yang sedang kita tabur, dan suatu hari nanti kita tentu akan menuainya. Setiap perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia. Benih itu akan tumbuh menghasilkan perbuatan baik lainnya bagi orang lain. Marilah kita mulai menjadi contoh dalam perbuatan baik, mulai dari keluarga, lingkungan tempat tinggal Anda, di kantor, di sekolah, hingga dimana pun Anda berada. Percayalah, perbuatan baik yang Anda tabur itu akan menjadi kesaksian yang nyata bagi orang lain. (DA)