Apa yang paling sulit kita lakukan dalam mengikut Yesus? Merendahkan diri. Apalagi jika sampai orang lain tidak lagi menghargai kita. Karena sejujurnya, kita semua membutuhkan pengakuan dan penghargaan. Oleh karena itu dalam teori psikologi dikatakan bahwa setiap orang butuh yang namanya aktualisasi diri. Aktualisasi diri berkaitan dengan harga diri! Apa jadinya jika aku tidak dihargai? Apa jadinya jika orang lain tidak mengakui keberadaanku? Oleh sebab itu, tidak heran apabila banyak orang akan berjuang memperoleh pangakuan itu dengan berbagai cara seperti kekayaan, jabatan, pendidikan, prestasi, pengaruh atas orang lain, dan sebagainya.
Yesus memutarbalikkan konsep para murid (dan juga diri kita semua) tentang harga diri dan kebesaran. ALkitab mencatat, Yesus justru merendahkan hati-Nya dan mulai membasuh kaki para murid. Meski tidak pernah ada dalam tradisi manapun seorang guru membasuh kaki para murid, yang ada adalah murid yang membasuh kaki sang guru. Bagi Yesus, harga diri dan kebesaran seseorang lebih terkait erat pada kemampuannya bersikap rendah hati dihadapan Tuhan dan sesamanya (Bdg. Matius 20:28). Hari ini mari kita sama-sama belajar untuk rendah hati seperti Yesus. Sebab dengan cara demikian, kita pun dapat dimuliakan oleh Tuhan pada waktunya. Dan ketahuilah, rendah hati bukanlah sebuah kehinaan. Justru orang yang rendah hati adalah orang yang besar, karena ia mampu menekan egonya dan memilih untuk melayani orang lain. (FD)