Hal mengampuni merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan oleh hampir semua orang, terutama jika orang yang menyakiti adalah orang terdekat atau orang yang disayangi. Tidak mudah untuk mengampuni kemudian memberi kesempatan yang kedua. Perasaan sakit hati dapat berlangsung hingga bertahun-tahun tanpa ada solusi. Kalaupun ada yang bisa mengampuni, kejadian tersebut akan sangat membekas dalam hati. Namun Firman Tuhan mengajar kita untuk dapat mengampuni orang yang berbuat salah kepada kita, tidak hanya satu kali saja, bahkan berkali-kali.
Banyak orang yang enggan mengampuni karena berpikir hal itu hanya akan memberi keuntungan kepada orang yang berbuat salah. Cara berpikir seperti ini tidak sepenuhnya benar, karena sesungguhnya dampak terbesar dari mengampuni adalah bagi diri kita sendiri. Apa keuntungan yang kita peroleh dengan memberikan pengampunan kepada orang lain? Pertama, hubungan kita dengan Tuhan semakin baik. Tuhan menghargai orang yang mau mengampuni seperti yang dilakukan-Nya (bandingkan Matius 6:14). Kedua, terbebas dari beban hidup yang tak perlu. Di saat kita melepaskan pengampunan kepada orang lain, maka hidup kita akan dibebaskan dari hal-hal yang membebani di dalam diri kita. Menyimpan kesalahan orang lain itu sama halnya dengan membawa sekantung sampah kemana pun Anda pergi. Tidak ada gunanya dan mengganggu hidup Anda. Ketiga, tubuh kita terhindar dari sakit penyakit. Dalam sebuah jurnal yang ditulis dalam Psychological Science menyimpulkan, orang yang menyimpan dendam dan berpikir negatif terhadap orang lain akan memiliki rasa cemas hingga frustasi yang cukup tinggi. Dan apabila dendam itu disimpan hingga bertahun-tahun, maka resiko terkena berbagai macam penyakit, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, nyeri lambung, sakit kepala dan lain sebagainya, akan semakin tinggi pula. Memberikan pengampunan bagi orang lain memang tidak mudah, namun bukan berarti hal itu mustahil untuk dilakukan. Anda hanya perlu mengambil langkah iman untuk melakukannya, dan memohon kekuatan Roh Kudus untuk memampukan Anda. Saat ini, berkat dari mengampuni ada di depan mata. Maukah Anda mengambil berkat itu? Pilihan ada di tangan Anda. (FD)