Bob Bufford adalah seorang pengusaha sukses yang disebut sebagai pelopor TV Cable pertama di dunia. Namun setelah kematian anaknya, ia bertanya-tanya untuk apa sebenarnya kita hidup di dunia ini? Adakah sesuatu yang lebih bermakna daripada memiliki harta benda dengan berlimpah? Bob Bufford kemudian mulai menularkan keresahan jiwanya dengan menulis buku-buku yang menginspirasi banyak orang. Seperti “Half Time” dan “From Success To Significance” (Dari sukses ke Bermakna), yang keduanya menjadi buku Best Seller. Inti tulisannya, ia mengajak para pembaca bercermin apakah selama hidup telah menjadi berkat bagi orang lain atau belum? Dalam sebuah wawancara yang dilakukan salah satu pembawa berita, ia berkata: “Ketika nanti saya meninggal, di batu nisan tolong tuliskan motto, ‘100X’ yang artinya ia ingin hidup berbuah bagi Tuhan dan sesama.”
Jauh sebelum Bob Bufford mengerti akan makna hidup yang sebenarnya, Alkitab telah menuliskan lebih dahulu sebuah pesan sama kepada kita semua. Yaitu, orang percaya harus mau menolong dan berbuat baik kepada orang lain, sebagai bentuk ketaatan penuh kepada hukum Kristus (Gal. 6:2). Tentu hal ini tidaklah kebetulan, bukan? Karena memang Firman Tuhan tidak pernah keliru menuntun hidup kita. Tuhan tidak saja ingin kita mengalami hidup berkelimpahan, namun Dia ingin kita menemukan arti hidup sesungguhnya. Hari ini biarlah waktu yang ada, kita pergunakan untuk menjadi berkat bagi sesama. Mulailah dari dalam keluarga Anda, saudara seiman, rekan kerja hingga kepada mereka yang belum mengenal Kristus. Firman Tuhan berkata, jika Anda setia melakukannya, bukan saja arti hidup yang Anda temukan, namun Anda akan menuai upah yang besar di kerajaan Allah nanti (Gal. 6:9). (DF)