Cukup

Jum'at,25 Agustus 2017

BACAAN ALKITAB HARI INI

Filipi 4:10-20

BACAAN NDC BIBLE STUDY

Kisah Para Rasul 5:1-25; Bilangan 7-8

AYAT HAFALAN

Filipi 4:12

RENUNGAN INSPIRASI

“Seberapa banyakkah cukup itu?” Bila pertanyaan ini ditanyakan kepada Anda, apa jawaban Anda? Pertanyaan ini pernah ditanyakan kepada John D. Rockefeller, orang terkaya di Amerika Serikat, dan dia menjawab, “Sedikit lagi!” Sungguh mengejutkan memang, mengingat Rockefeller telah memiliki kekayaan ‘tak terbatas’ namun masih terus ingin memiliki ‘sedikit lebih lagi.’ Ini adalah fakta yang tidak dapat kita pungkiri, bahwa keinginan manusia akan harta seakan tidak pernah mencapai kata cukup. Ketika kita memiliki penghasilan 1 juta rupiah, misalnya, kita mungkin bermimpi untuk memiliki penghasilan 10 juta. Kemudian ingin memiliki penghasilan 50 juta dan begitu seterusnya. Bahkan tidak jarang bila sudah mencapai suatu titik tertentu, katakanlah 100 juta per bulan, kita pun masih tetap merasa kurang. Mengapa bisa demikian? Sebenarnya penyebab hal ini sederhana saja. Ketika kita memiliki penghasilan 1 juta sebulan, mungkin kita selalu membawa bekal yang dimasak sendiri ke kantor. Namun begitu pendapatan kita mencapai 5 juta, kita mulai berpikir sekali-kali bolehlah untuk makan siang di luar. Saat mencapai 10 juta, kita mungkin sudah tidak lagi membawa makanan dari rumah dan makan di luar setiap hari. Penyebabnya adalah kita sudah tidak lagi dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Yohanes Pembaptis pernah mengatakan, “Cukupkanlah dirimu dengan gajimu” (Lht. Luk. 3:14). Selama kita masih melakukan prinsip gaji naik maka belanja naik, maka kita tidak akan pernah keluar dari pusaran ketidakpuasan dalam keuangan kita. Berapa pun penghasilan kita, itu tidak akan memberikan kita rasa puas dan cukup. Cukup tidak sama dengan hidup pas-pasan. Cukup juga tidak ada hubungannya dengan memiliki banyak atau sedikit. Cukup adalah ketika kita dapat menyeimbangkan antara penghasilan dan pengeluaran untuk membayar kewajiban, memenuhi kebutuhan, menabung/investasi, untuk produksi, konsumsi, rekreasi, keinginan dan tentu saja untuk memberi. Rasul Paulus telah memberikan contoh melalui kehidupannya, bagaimana dia belajar untuk mencukupkan dirinya dalam segala keadaan (ay. 11). Uang bukanlah alat untuk memenuhi keinginan kita belaka. Seberapa pun besarnya nilai uang yang dipercayakan Tuhan kepada kita, adalah tanggung jawab kita untuk dapat mengelolanya. Milikilah rasa puas dan cukupkanlah diri kita dengan apa yang telah Tuhan percayakan kepada kita. Kelolalah berkat keuangan yang Tuhan percayakan kepada kita dengan baik sebagai tanda ucapan syukur kita kepada-Nya.

REFLEKSI DIRI

1. Apa yang perlu Anda lakukan agar dapat memiliki rasa puas dan cukup atas berkat materi yang Tuhan berikan?
2. Bagaimana seharusnya mengelola berkat keuangan yang Tuhan percayakan kepada Anda?
 

POKOK DOA

Tuhan Yesus, terima kasih untuk segala berkat yang Engkau berikan kepadaku. Jamah aku, ya Roh Kudus, agar aku dapat berkata ‘cukup’ atas berkat-berkat-Mu. Jamah juga pikiranku dan berikanku hikmat untuk dapat mengelola berkat keuangan yang ada padaku agar aku dapat memuliakan-Mu melalui keuanganku.

YANG HARUS DILAKUKAN

Kelolalah keuangan Anda dengan baik. Catat semua pengeluaran Anda dan lakukan penyesuaian bila perlu.

HIKMAT HARI INI

Bila Tuhan meningkatkan penghasilan Anda, jangan tingkatkan gaya hidup Anda. Tetapi tingkatkanlah pemberian Anda kepada-Nya.
©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com