November 2018 / HOTEL KAPSUL

Travelling dewasa ini sudah berkembang menjadi sebuah gaya hidup, bahkan telah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat modern perkotaan. Travelling tidak lepas dari akomodasi. Traveller saat ini memiliki banyak pilihan akomodasi, mulai dari hotel, hostel, serviced apartment, hingga Air BnB. Harga yang dipatok oleh para penyedia akomodasi pun beragam tergantung dari lokasi, tingkat kenyamanan, dan lengkapnya fasilitas pendukung yang ditawarkan.

Beberapa tahun belakangan ini, trend hotel kapsul makin berkembang di kalangan para pelancong baik domestik maupun internasioal. Hotel kapsul pertama kali diperkenalkan di Osaka Jepang pada tahun 1979. Lama-kelamaan hotel jenis ini mulai merambah negara-negara lain seperti China, Singapura, bahkan Indonesia. Sekarang Indonesia telah memiliki beberapa hotel kapsul yang tersebar di berbagai kota seperti Tangerang, Bandung dan Bali.

Hotel dengan kamar super kecil ini awalnya banyak digunakan sebagai opsi penginapan bagi para pekerja yang lembur hingga larut malam dan harus kembali ke kantor keesokan paginya, atau bagi mereka yang terlalu mabuk untuk dapat pulang ke rumah dengan selamat. Namun dengan seiring waktu, hotel kapsul menjadi opsi favorit bagi para traveller dengan budget terbatas. Hotel kapsul merupakan pilihan tepat bagi para traveller yang hanya membutuhkan tempat untuk tidur, tanpa fasilitas pendukung lainnya yang biasanya disediakan oleh hotel-hotel pada umumnya.

Kamar-kamar di hotel kapsul biasanya hanya dapat menampung maksimal satu hingga dua orang saja. Sesuai dengan namanya, bentuk kamarnya menyerupai sebuah peti kapsul, berukuran sekitar 2 m x 1 m x 1,3 m. Ruangan kecil ini hanya berisikan alas tidur, bantal dan stop kontak. Terkadang beberapa pengelola menyediakan televisi kecil dalam setiap kapsul. Fasilitas yang tersedia dalam kamar sangat minim. Fasilitas lainnya, seperti kamar mandi, toilet, meja dan kursi, biasanya berada di ruang umum dan pemakaiannya berbagi dengan tamu lain.

Walaupun harga yang dipatok relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis akomodasi lain, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memilih untuk menginap di hotel kapsul.

1. Untuk mereka yang memiliki fobia ruang sempit, hotel kapsul bukanlah pilihan akomodasi yang tepat. Dengan dimensi ruang yang sedikit lebih besar dari peti, tidak memungkinkan untuk berdiri ataupun berjalan-jalan di dalam kamar. Duduk di dalam kamar masih memungkinkan untuk dilakukan.

2. Untuk efisiensi tempat, biasanya hotel kapsul memiliki design kapsul yang disusun horisontal dan bertumpuk vertikal. Jika kebetulan mendapatkan posisi kapsul di atas, kamar diakses dengan menggunakan tangga yang tersedia. Karena alasan inilah, penginapan tipe ini tidak begitu ramah untuk orang tua atau anak-anak.

3. Tergantung dari kebijakan pihak pengelola, kamar hotel kapsul ada yang dipisah sesuai dengan gender dan ada yang tidak. Privasi tetap terjaga karena tiap kapsul memiliki sekat yang terbuat dari bahan kayu, fiberglass ataupun plastik tebal. Dan biasanya pintu ditutupi dengan tirai sehingga orang lain tidak bisa melihat ke dalam kapsul.

4. Berbeda dengan akomodasi lain di mana barang bawaan berada dalam ruangan tempat menginap, hotel kapsul tidak menyediakan area penyimpanan barang di dalam kamar. Koper dan tas harus diletakkan di dalam loker yang telah disediakan. Tiap loker memiliki kunci. Untuk mereka yang merasa tidak nyaman dengan sistem seperti ini, mereka harus mempertimbangkan tipe akomodasi lainnya.  [EV]

foto dari hipwee.com , goodnewsfromindonesia.id , bisnis.tempo.co

©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com