April 2018 / CASHIERLESS STORE

Amazon, online shop raksasa asal Amerika Serikat, baru-baru ini membuka supermaket pertamanya yang terletak di Seattle, Washington, dan dinamakan Amazon Go.

Amazon Go memiliki konsep yang sangat unik. Gerai ini beroperasi tanpa kasir (cashierless). Fenomena cashierless store ini berkembang pesat karena dunia bergerak ke arah cashless society yang memiliki ciri minimnya penggunaan uang tunai, dan sebagai gantinya digunakan e-money (uang elektronik). Fenomena ini dapat menyebabkan pekerjaan kasir akan lambat laun menghilang. 

Amazon Go memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda dengan gerai konvensional. Untuk dapat memasuki Amazon Go, pelanggan harus terlebih dahulu mengunduh aplikasi Amazon Go di smartphone mereka dan memiliki akun Amazon. Pelanggan juga perlu memindai QR Code yang ada di pintu masuk gerai. Di dalam gerai, proses berbelanja kurang lebih mirip seperti berbelanja di toko konvensional.

Amazon Go dilengkapi dengan banyak sekali kamera, scanner. Gerai ini memadukan algoritma, kecerdasan buatan (AI) dan virtual cart. Teknologi ini memampukan sistem untuk secara otomatis menambahkan barang ke dalam daftar belanjaan pelanggan ketika barang tersebut diambil. Jika pelanggan berubah pikiran, pelanggan hanya tinggal meletakkan barang itu kembali di tempatnya, dan barang itu akan secara otomatis dihapus dari daftar belanjaan pelanggan tersebut.

Yang paling membedakan Amazon Go dengan toko konvensional adalah pada saat pelanggan sudah selelsai berbelanja. Pelanggan tidak perlu mengantri di kasir lagi, dan dapat langsung melangkah keluar dari gerai. Jumlah tagihan belanjaan pelanggan akan langsung secara otomatis muncul dalam laman aplikasi Amazon. Pembayaran dilakukan melalui kartu kredit yang didaftarkan di akun Amazon. Tidak ada lagi antrian di kasir, dan tidak perlu lagi pembayaran dengan menggunakan uang tunai.

China pun tidak kalah dalam mengembangkan konsep cashierless store ini, sebut saja Bingo Box yang sedang naik daun. Minimarket yang dibuat menyerupai kotak dan dapat dimobilisasi ini pun tidak memiliki kasir sama sekali atau pegawai di dalam Bingo Box. Hanya terdapat mesin pemindai, komputer untuk verifikasi pembayaran e-money dan pemindai lain untuk mendeteksi apakah barang yang akan dibawa keluar sudah dibayar semuanya. Untuk memasuki Bingo Box pelanggan diharuskan memindai QR Code sama seperti di Amazon Go. Perbedaannya, Bingo Box mengharuskan pelanggan menyelesaikan pembayaran sebelum melangkah keluar dari sana. 

Terlepas dari trend yang berkembang, cashierless store mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihannya adalah pengusaha dapat mengurangi tenaga kerja, namun sebagai gantinya pengusaha harus menanam modal yang tidak sedikit untuk mengadopsi teknologi tinggi yang kompatibel dengan konsep toko futuristik ini. Dari sudut pandang pelanggan, waktu yang dihabiskan untuk berbelanja bisa berkurang secara signifikan karena tidak ada lagi antrian di kasir, dan pelanggan tidak perlu repot membawa uang tunai ketika berbelanja. Kekurangannya adalah kemungkinan terjadinya kesalahan mesin seperti double scanning atau barang yang tidak jadi dibeli tetap kena charge, dll.  

Jika Anda ingin merasakan pengalaman berbelanja dengan sistem cashierless, Anda tidak perlu jauh-jauh ke Washington atau China. Sebuah superstore olahraga di kawasan Alam Sutera juga telah mengadopsi konsep cashierless store ini walaupun belum sepenuhnya. Ada jalur checkout khusus di mana pelanggan tidak dilayani oleh kasir. Pelanggan harus memindai barang belanjaan dan melakukan pembayaran sendiri dengan mesin-mesin EDC yang tersedia. Walaupun belum banyak gerai yang menggunakan konsep cashierless store ini, trend ini akan lambat laun berkembang termasuk di Indonesia. EV

©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com