October 2017 / KEPEMIMPINAN DAN KONFLIK

Setiap orang bisa menjadi seorang pemimpin. Perjalanan untuk menjadi seorang pemimpin dimulai dari menjadi pemimpin bagi diri sendiri, pemimpin bagi keluarga, pemimpin dalam lingkungan pekerjaan, pemimpin dalam gereja, dan terus meningkat sejalan dengan lingaran pengaruh seseorang. Seorang pemimpin ditentukan tidak hanya berdasarkan latar belakang pendidikannya saja. Walaupun pendidikan memang merupakan salah satu faktor yang cukup penting dalam membentuk seorang pemimpin, masih ada faktor-faktor penting lainnya yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Diantaranya adalah kompetensi, komitmen, karakter dan kemampuan menguasai konflik.

Seorang pemimpin mendapat penghargaan yang lebih tinggi karena tanggung jawab yang diembannya juga lebih berat. Lukas 12:48 berkata bahwa setiap orang yang kepadanya diberi banyak, maka dituntut banyak juga. Dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut. Inilah alasannya mengapa komitmen menjadi hal yang penting bagi seorang pemimpin.

Seorang pemimpin yang berkomitmen dapat merendahkan dirinya ketika diperhadapkan dengan situasi tertentu. Seorang pemimpin juga harus memiliki komitmen untuk tetap berada dalam batasan. Karakter seorang pemimpin tidak kalah pentingnya. Kompetensi yang tidak dibarengi dengan karakter yang baik akan menghasilkan pemimpin yang semena-mena.

Pembahasan kali ini akan berfokus pada kemampuan seorang pemimpin menangani konflik. Ada 2 macam konflik yang biasa dihadapi seorang pemimpin, yaitu konflik eksternal dan konflik internal.


Konflik Eksternal
Disagreement
Seorang pemimpin kerap kali mengalami disagreement dari orang-orang di bawah kepemimpinannya. Sepanjang sejarah kepemimpinan Musa membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Alkitab mencatat banyak sekali perlawanan dari rakyat Israel atas keputusan yang diambil oleh Musa. Seorang pemimpin yang bijak harus bisa menerima bahwa tidak semua orang di bawah kepemimpinannya akan selalu setuju dengan setiap keputusan yang ia buat.

Kontroversi
Semua pemimpin dunia pernah menuai kontroversi. Kontroversi yang muncul biasanya akan berujung pada penolakan dari pihak yang tidak setuju. Penolakan adalah hal yang biasa dihadapi oleh seorang pemimpin, bahkan Yesus pun pernah ditolak di Nazaret (Markus 6: 1-5).

Dalam menghadapi berbagai konflik eksternal yang mungkin muncul, seorang pemimpin harus bisa bertindak rasional dan tidak membiarkan dirinya diombang-ambingkan oleh emosi. Ketika murid Yesus panik menghadapi badai yang menerjang kapal mereka, Yesus tetap tenang. Pemimpin yang tenang akan menenangkan pengikutnya, pemimpin yang emosional akan membuat suasana semakin runyam.

Selain itu, seorang pemimpin juga harus bisa berpikir strategis. Nehemia memerintahkan bangsa Israel untuk membangun kembali tembok Yerusalem sambil tetap berjaga-jaga menghadapi serangan yang mungkin muncul. Ia tidak hanya berfokus pada satu hal dan mengabaikan hal penting lainnya. Ia menjalankan keduanya secara simultan dan penuh strategi.

Konflik Internal
Selain konflik eskternal, seorang pemimpin harus kompeten dalam mengelola konflik internal. Konflik internal muncul dari dalam diri pemimpin itu sendiri.

Ketidaksiapan
Ketidaksiapan merupakan konflik internal yang paling sering ditemui dalam diri setiap pemimpin. Ketidaksiapan mental untuk naik ke level berikutnya, ketidaksiapan karakter untuk menghadapi tantangan dan godaan yang mungkin muncul di level berikutnya.

Ketakutan
Rasa takut disini bisa dibagi menjadi dua. Rasa takut akan kegagalan dan rasa takut akan keberhasilan. Takut gagal dapat menyebabkan seseorang jalan di tempat, bertahan di zona nyaman. Zona nyaman merupakan penghambat terbesar kesuksesan seseorang. Selain takut gagal, seorang pemimpin bisa diperhadapkan dengan rasa takut sukses. Keinginan untuk menjadi sukses yang tidak dibarengi dengan kerelaan untuk bekerja keras bisa sangat membingungkan seorang pemimpin. Hal itu seperti seorang wanita yang menginginkan bayi tapi tidak mau repot hamil, tidak mau mengalami mual di pagi hari, dan tidak mau mendapatkan stretch marks.

Konflik internal hanya bisa diatasi dengan keberanian dan iman. Keberanian untuk menghadapi kegagalan, keberanian untuk merangkul keberhasilan, iman yang percaya bahwa Anda pantas mendapatkan promosi yang Tuhan sediakan, iman yang percaya bahwa Tuhan selalu mempersiapkan Anda untuk terus naik, dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang selanjutnya. (EV)

©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com