July 2017 / FIDGET SPINNER

Dari Berbagai Sumber

Evi

Fidget spinner adalah mainan kekinian yang konon bisa membantu meredakan stres. Fidget dalam bahasa Indonesia sendiri berarti gelisah atau cemas, sedangkan spinner bermakna pemutar. Secara harafiah, nama mainan ini berarti sebuah alat pemutar yang dimainkan untuk mengurangi rasa bosan.

Permainan ini dianggap salah satu cara untuk melepaskan stress atau meningkatkan fokus bagi mereka yang hiperaktif atau memiliki kebiasaan fidgeting. Fidgeting adalah perbuatan yang tanpa sadar dilakukan ketika kita diliputi rasa bosan atau gelisah, atau kombinasi keduanya, misalnya memutar-mutar pensil, menggoyang-goyangkan kaki, menggerak-gerakan jari, mencoret-coret kertas, memainkan rambut, dan sebagainya.

Fidget spinner pertama kali dipatenkan oleh Catherine A. Hettinger pada tahun 1996. Dengan mainan unik ini, Catherine A. Hettinger berharap bisa mengurangi kebiasaan buruk seseorang seperti mengigit kuku atau menghilangkan rasa bosan ketika sedang tidak ada kerjaan. Selain itu, fidget spinner diyakini mampu menjadi alat untuk membantu orang-orang yang menderita gangguan psikologis seperti gangguan kecemasan, sulit fokus, dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Kepopuleran fidget spinner belakangan ini turut membuat mainan ciptaan Catherine A. Hettinger diproduksi dalam banyak jenis. Mulai dari spinner klasik yang terdiri dari 1 buah bearing untuk berputar dan 3 bearing lagi sebagai penyeimbang, sampai Batman Hand Spinner yang punya bentuk layaknya logo Batman. Cara memainkan fidget spinner pun cukup sederhana, Anda hanya perlu memegang mainan dengan dua jari lalu memutarnya.
Tidak hanya berhenti di spinner, baru-baru ini fidget cube pun beredar dan seiring waktu ikut menjadi populer. Mainan berbentuk kubus ini memiliki 6 sisi yang mempunyai tombol yang berbeda-beda. Ada tombol untuk ditekan, diputar, maupun didorong ke berbagai arah.

Kendati permainan ini semakin banyak peminatnya, dari anak-anak hingga orang dewasa. Belakangan para guru di Amerika Serikat justru mengeluhkan perilaku para murid yang terobsesi dengan fidget spinner karena dianggap merusak konsentrasi anak di kelas. Beberapa sekolah malah sudah melarang penggunaan mainan ini. Berdasarkan pengamatan banyak tenaga pengajar, permainan ini menjadi sangat terkenal dan diminati sehingga mengambil alih perhatian di kelas, dan menjadi sebuah gangguan serius. Logikanya, jika Anda memberikan mainan pada seorang anak dan pada saat yang samaia harus mengerjakan soal-soal latihan, apa yang akan ia pilih?

Namun benarkah permainan ini bermanfaat untuk meredakan stres, mengusir rasa bosan, atau bahkan membantu menenangkan anak berkebutuhan khusus, seperti yang didengungkan selama ini? Sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut, dan Mark Rapport seorang psikolog dari University of Central Florida, menolak klaim tersebut. Klaim tersebut berlebihan ujarnya. Penggunaan perangkat yang bisa diputar seperti itu, menurut Mark lebih mengarah sebagai gangguan daripada manfaatnya bagi seseorang dengan ADHD.
Tidak hanya dipertanyakan kegunaan medisnya, akhir-akhir ini penggunaan fidget spinner di kalangan anak-anak mendapat banyak sorotan negatif. Penyebabnya adalah salah satu elemen dalam permainan tersebut pernah tertelan dan macet di saluran pernapasan seorang anak berusia 10 tahun di Houston, Amerika Serikat, dan membuatnya tercekik dan mengalami kesulitan bernapas.

Terlepas dari pro dan kontra mengenai kegunaan mainan ini, apakah Anda tertarik untuk bermain fidget spinner?

©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com