Sekitar abad ke-9, kerajaan Inggris diserang oleh bangsa Viking dari Denmark. Raja Inggris saat itu, Alfred Agung dengan segera memimpin armada Inggris untuk berperang. Ketika perang berlangsung, sempat raja Alfred terpaksa harus bersembunyi di rumah sebuah keluarga miskin di Saxon. Keluarga itu tidak mengenali raja Alfred. Suatu hari, nyonya rumah meminta Alfred untuk mengawasi kue yang sedang dipanggangnya sementara ia pergi. Namun, karena sang raja sibuk memikirkan kondisi bangsanya yang sedang dalam peperangan, ia lupa memperhatikan sehingga kue itu pun hangus. Ketika nyonya rumah kembali, ia memarahi raja Alfred habis-habisan. Andai saja ia tahu bahwa yang sedang dihadapinya adalah seorang raja, pastilah sikapnya akan berbeda.
Demikian pula dengan pengenalan akan Kristus. Maria ibu Yesus mengerti bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Dia memiliki kuasa. Itu sebabnya dalam pesta pernikahan di Kana, ia meminta para pelayan untuk mengikuti apa yang diperintahkan oleh Yesus. Mujizat yang pertama pun terjadi. Air diubah menjadi anggur. Jika kita sungguh mengenal Yesus, maka kita akan memiliki sikap yang benar kepada-Nya. Kita tidak akan pernah mengeluhkan hal-hal yang Ia ijinkan terjadi dalam hidup kita atau meragukan kuasa-Nya. Kita tahu Ia adalah Allah El-Shaddai, Allah yang Maha Kuasa dan kuasa-Nya sanggup untuk menolong. Dia adalah Juruselamat kita, yang rela mati disalibkan untuk menyelamatkan kehidupan kita. Itu sebabnya seberat apa pun tantangan dan kesulitan yang sedang kita hadapi saat ini, kasih karunia-Nya selalu ada bagi kita. Pengenalan yang benar akan Tuhan adalah sumber kekuatan dan iman kita. Itu sebabnya, milikilah pengenalan yang benar akan Dia agar kita memiliki sikap yang benar kepada-Nya.