December 2017 / THE HEART OF CHRISTMAS

Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Markus 10:45)

Bulan Desember telah tiba dan lagu-lagu Natal kembali berkumandang. Orang di seluruh penjuru dunia merayakan Natal dengan saling mengucapkan “Selamat hari Natal” dan menjalankan tradisi Natal berupa tukar hadiah, berbagai acara perayaan dan pesta. Rumah, sekolah, pusat perbelanjaan, dan gereja penuh dengan dekorasi natal berupa pohon natal dan karakter-karakter fiksi seperti Santa Claus, Frosty the Snowman, dan lain-lain.

Natal adalah memang waktu untuk perayaan dan sukacita seperti yang diberitakan oleh malaikat yang tertulis dalam Lukas 2:10, “…aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa; Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”

Kelahiran Yesus Kristus yang diutus Allah untuk membawa keselamatan dan sukacita bagi manusia. Natal adalah sukacita untuk perayaan akan kelahiran Yesus. Natal adalah sukacita akan keselamatan bagi manusia.

Natal adalah kisah tentang kasih dan harapan. Natal adalah perayaan kasih Allah kepada manusia. Seluruh keberadaan Natal adalah tentang kasih Allah. Yohanes 3:16 menuliskan, “Karena begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Masalah potensial yang kemungkinan terjadi di kalangan orang percaya adalah saat Natal tetap dikaitkan dengan Yesus sebagai bayi mungil yang tidak berdaya di pangkuan ibu-Nya. Bayi yang lahir di Betlehem itu tidak menjadi bayi untuk selamanya. Allah mengirimkan Anak-Nya yang tunggal agar Ia tumbuh menjadi dewasa menjadi bagian yang penting dalam sejarah manusia.

Yesus yang lahir di Bethlehem itu menjadi dewasa, memberikan teladan kehidupan yang menyenangkan hati Allah, mengajarkan tentang kebenaran, menebus dosa manusia dengan mati di atas kayu salib, dan mengalahkan maut serta memberikan jaminan keselamatan dengan bangkit dari kematian.

Natal adalah tentang Kristus yang datang ke dunia dengan mengambil rupa sebagai manusia (Ibrani 1:3) yang datang tidak untuk dilayani tetapi untuk memberikan hidupnya sebagai tebusan bagi banyak orang (Markus 10:45).

Bagi orang percaya, Natal berarti mengikui teladan Kristus. Ini berarti kita harus meninggalkan “surga” kita dan datang kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan, kepada mereka yang memerlukan kedamaian, harapan dan sukacita. Natal yang mencerminkan kasih dan keselamatan itu membawa panggilan agar orang-orang yang telah diselamatkan melayani sesuai dengan talenta dan kemampuan yang mereka miliki.

Natal adalah berbagi kasih bagi mereka yang terluka, melayani mereka yang membutuhkan, memberi makan bagi mereka yang kelaparan, membangkitkan harapan bagi yang kehilangan harapan. Natal adalah perayaan akan kasih dan pelayanan terhadap sesama sehingga dunia yang keras, kejam dan egois dapat melihat wajah Kristus melalui orang-orang percaya. Setiap hari dapat menjadi hari Natal saat Anda dapat membagikan keselamatan dan kuasa kasih Allah melalui pelayanan bagi sesama.

Biarlah tahun ini, pada saat Anda mengucapkan “Selamat Hari Natal” kepada saudara seiman, ucapan Anda memiliki arti yang lebih dari sekedar membagikan sukacita dari perayaan ulang tahun Yesus Kristus karena ucapan Anda berarti “Selamat karena Anda telah diselamatkan oleh karena kasih Allah dan dipilih untuk tugas dan tujuan yang sesuai dengan panggilan yang diberikan Allah kepada Anda.”

Selamat Hari Natal!

Selamat Mengasihi!

Selamat Melayani!

(EH)

©2017 NDC Ministry. All Rights Reserved.
Powered by GerejaSoft.com